Thursday, April 28, 2005

Berpura-pura Bodoh

“Dia masih single lho, Lok..”, kata Ibu Dyah, mempromosikan cowo itu. Aku nyengir. Satu rencana perjodohan konyol yang semena-mena lagi.

“Memangnya dia engga takut sama saya, Bu?”, balasku nantangin. Banyak orang (awalnya) takut padaku karena aku sinis dan ‘galak’. Tapi rupanya mbak Fitri salah menangkap makna ucapanku, karena ia nyeletuk begini:

“ Iya, ya. Cowo tuh takut sama cewe yang smart sih ya..”

Itulah awalnya. Celetukan bahwa cowo tidak suka cewe smart. Cowo-cowo selalu berkoar bahwa tipe mereka adalah “yang smart” hanya karena modernitas memojokkan mereka; mereka harus terlihat berpandangan luas dan terbuka. Padahal cewe smart tentunya bikin mereka was-was; hegemoni mereka terancam porak-poranda. Bagaimanapun pilihan terbaik kan cewe cantik-seksi yang penurut, setia, dan punya cukup pendidikan untuk bisa dipamerkan tanpa segan. Cewe-cewe smart dan independen justru menyulitkan, karena engga gampang dikendalikan, dan karena mereka memang bisa hidup tanpa tergantung eksistensi cowonya.

(Ada juga pendapat yang lebih moderat: cowo-cowo suka cewe smart, kok. Asal engga lebih smart dari dia, hahaha.. Nafsu patriarkis memang susah yah.)

Aku paham kok, cowo punya ego yang harus selalu dimanjakan. Punya kodrat jadi pemimpin. Dan paling benci kliatan bego di depan cewe. Mereka dari Mars, sih.

Tapi kalau memang ini “kondisi operasi”-nya, cewe-cewe smart akan punya dua opsi:
1. Berpura-pura bodoh
(and in no time get yourself an eligible guy, yippee!)
2. Jomblo-ceria selamanya.

Untungnya aku engga perlu pusing-pusing dengan buah simalakama ini. Jika tolok ukur kecerdasan adalah isi kepala seseorang, well, Ibu Kartini akan malu melihat isi kepalaku. Pada kolom “interest” di Friendster, misalnya, aku menulis “Jamie Aditya” (oouch..maumaumau! ;p). Cewe smart tidak akan melakukan itu. Pertanyaan penting no.1 (nyaris seperti pertanyaan filosofis) yang sedang aku cari jawabannya adalah: “Apakah sebaiknya aku beli mascara-eyeliner seharga 45.000 itu, mumpung diskon 30%?”.
That’s the real me: incurable silly girl. ^_^

Anyway, aku melihat satu paradoks dalam konsep “cewe smart berpura-pura bodoh demi mendapatkan cowo”. Cuma cewe bodoh yang akan terlibat tipuan rendah semacam itu. Sedangkan cewe bodoh kan tidak perlu berpura-pura bodoh ya. Hahaha.. ^_^

(With all due respect to all creatures bearing XY chromosomes.)