Sunday, January 22, 2006

Anda Berbahasa Indonesia?

(Menyambut Pembahasan RUU Bahasa)

Syahdan, kekayaan kosakata bahasa Indonesia hanya sekelas gerundang; sepanjang sejarah tercatat bagaimana ia menadah kata-kata dari bahasa lain. Sebut saja “adil” (Arab), “handuk” (Belanda), “gereja” (Portugis), atau “komunikasi” (Inggris).

Naga-naganya menyitir kata asing telah menjadi andalan, terutama kala didapuk menghadapi istilah-istilah khusus. Ambil contoh jika kita berkelana di dunia maya; entah sekadar menelusuri laman-lamannya atau untuk mengunduh dan memunggah sesuatu. Sulit rasanya mengindonesiakan tampilan yang terlalu canggih itu.

Karena prasangka bahwa gagasan khas manca selalu berada di luar cakupan bahasa Indonesia, kita lantas lebih kenal impeachment daripada permakzulan, real estate daripada lahan yasan, country club daripada janapada, anthology daripada bunga rampai.

Hasilnya? Coba pindai sebentar berbagai acara di televisi untuk mendengar ceracau orang Indonesia. Serasa menikmati es campur, dengan sepenggal kata bahasa Inggris di sini dan di sana.

Lantas akankah bahasa Indonesia muncul sebagai penyintas dalam ranah bahasa yang terimbas kesejagatan? Jika para penggunanya sendiri lebih suka mengandalkan kelenturan bahasa Indonesia untuk menyerap dan menjerap kata-kata bahasa asing, dan bukannya mencari padanan kata yang penad, maka kita berhak merasa ragu.

Saya percaya bahwa berbahasa sesuai kaidah tidak berarti mengajangi penyampaian maksud secara mangkus dan sangkil. Ini sebuah wacana untuk “orang Indonesia” yang kadung lumus bahasanya. Tidakkah menyedihkan bahwa Anda harus menilik senarai di bawah ini untuk benar-benar memahami isi tulisan ini? (hehehe..padahal ditulis dalam bahasa Indonesia..)

Catatan:
Tulisan ini 100% bebas kata serapan.
Terima kasih kepada sekondan saya, Pristi.


Senarai (glossary)
Gerundang : tadpole
Laman : website/webpage
Mengunduh : to download
Memunggah : to upload
Permakzulan : impeachment
Lahan yasan : real estate
Janapada : country club
Bunga rampai : anthology
Pindai : to scan
Penyintas : survivor
Ranah : domain
Kesejagatan : globalisation
Menjerap : to adsorb
Penad : relevan
Mengajangi : to shade over
Mangkus : effective
Sangkil : efficient
Wacana : discourse
Lumus : smeared, soiled
Sekondan : partner