Pada Akhirnya adalah Fakta
(Patria Es Humanidad, -end)Selesai Sudah
Dan selesailah ceritaku ini. Sebelas hari dalam Ekspedisi Sewon. Sebelas hari yang berkilauan seperti permata, yang kuabadikan sebagian kerlipnya dalam kata-kata.
Sekarang aku yakin, aku tidak akan lupa pada semua orang di OR, di klinik, di X-Ray Room, di out mission. Aku tidak akan lupa pasien-pasien yang aku jumpai, tidak akan lupa teman-teman sesama interpreter (kami sudah bikin milis!), tidak akan lupa jiwaku sendiri, atau alasan kami ada di sana. Perasaan ini aku tulis, perasaan ini abadi: Patria Es Humanidad!
Pic: (some of) the interpreters, with Rob Woodard and Rudy.
III Marine Expeditionary Force Medical Assistance Team dari US Marine Corps pangkalan Okinawa tiba di Bantul dan memulai operasinya pada 31 Mei 2006, hanya 96 jam sesudah terjadinya gempa. Selama 11 hari mengadakan pelayanan medis, mereka telah menangani lebih dari 3000 pasien, terdiri dari perawatan di klinik, di ruang operasi, maupun di desa-desa dalam pengobatan keliling. Tim ini juga bekerja sama dengan rumah sakit lokal di Bantul dan Jogja, sekaligus mendukung program-program Dinas Kesehatan Provinsi. Untuk itu tim ini mengimunisasi semua pasien dengan vaksin tetanus immunoglobulin, dan mengadakan imunisasi keliling bagi sekitar 2000 orang. Semua pihak menyebut misi ini sebagai “kesuksesan besar” dalam hal upaya kemanusiaan.
Pic (from VoA): US ambassador visits the medical set up
Misi ini didanai oleh USAID dan dikoordinasi oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat. Pada tanggal 9 Juni 2006 Duta Besar AS Lynn Pascoe mengunjungi lokasi untuk meninjau langsung pelaksanaan pelayanan medis. Pelayanan medis ditutup tanggal 10 Juni 2006, dan pada tanggal 14 Juni 2006 semua personelnya dilepas oleh Mayjen Bambang Darmono (koord. DIY-Jateng, Dewan Koordinasi Manajemen Bencana) untuk kembali ke pangkalan Okinawa.